Sabtu, 29 Agustus 2020

MENAKLUKKAN KEBIASAAN PROKRASTINASI

 HARI/TANGGAL   : Sabtu / 05 September 2020

MATERI                  : Prokrastinasi
KELAS                    : VIIIA, VIIIB, VIIIC, VIIID, VIIIE, VIIIF
SEKOLAH              : SMP Negeri 2 Sragi 
KONSELOR           :  Ayu Andani, S.Pd.

MENAKLUKKAN KEBIASAAN MENUNDA-MENUNDA (PROKRASTINASI)


video penjelasan materi menggunakan PPT dapat disimak melalui link : https://youtu.be/sl8f26zLrd0

A. Pengertian Prokrastinasi

Prokratinasi dapat didefinisikan dari berbagai sudut pandang. Prokratinasi adalah setiap perilaku/kebiasaan untuk menunda mengerjakan tugas tanpa mempermasalahkan tujuan dan alasan penundaan itu. Prokratinasi dapat menjadi suatu pola perilaku (kebiasaan) yang mengarah pada trait (sifat). Dalam hal ini, penundaan yang dilakukan sudah merupakan respon yang menetap seseorang dalam menghadapi tugas dan biasanya disertai dengan keyakinan yang irasional. Contoh, “aku kalau belum mendekati hari H belum bisa serius mengerjakan tugas/ suatu hal”. Prokratinasi sebagai suatu trait kepribadian, tidak hanya berdimensi perilaku menunda tetapi melibatkan struktur mental yang terkait.

 B. Penyebab Perilaku Prokrastinasi

Ada 5 penyebab seseorang melakukan prokrastinasi. Kelima penyebab prokrastinasi tersebut adalah sebagai berikut:

1. kecemasan

Kecemasan yang dialami seseorang dipengaruhi oleh stressful attitude orang tersebut. Stressful attitude merupakan sikap dan kognisi seseorang terhadap kejadian yang mereka alami. Semakin tinggi tingkat kecemasan yang dialami individu maka semakin tinggi pula kecendrungannya untuk mrlakukan perilaku proktinasi.

2. kurangnya penghargaan akan diri (self-depreciation)

Individu dengan self depreciation tinggi mudah menyalahkan diri sendiri bahkan dalam hal yang tidak terlalu penting. Individu mengalami kesulitan dalam menyusun rencana dan arah tujuan hidupnya. Saat individu melakukan penundaan, individu semakin merasa tidak yakin dengan dirinya sendiri dan ini akan semakin mempersulitnya dalam melakukan pekerjaannya.

3. rendahnya toleransi terhadap ketidakyakinan (low discomfort tolerance)

Ketika menghadapi tugas yang membosankan ataupun sulit untuk dikerjakan ada sebagian orang yang menjadi sangan terkekan sementara oranglain tidaklah menanggapi hal tersebut sebagai suatu yang menekan.

4. disorganisasi lingkungan (environmental disorganization)

Lingkungan yang terlalu bising dan terlalu banyak gangguan akan mengakibatkan sulitnya berkonsentrasi pada individu sehingga membuat individu menunda pekerjaan. Lingkungan yang berantakan dan penyimpanan dokumen-dokumen mengenai tugas yang tidak rapi juga dapat menghambat seseorang untuk mengerjakan tugas.

5. rendahnya pendekatan terhadap tugas (poor task approach)

Bila seseorang tidak mengerti bagaimana mengawali atau bagaimana mengerjakan tugas yang diberikan kepadanya maka hal ini dapat membuat seseorang menunda mengerjakan tugas.

 C. Cara Mengatasi Prokrastinasi

Cara jitu mengatasi prokrastinasi adalah dengan cara berikut :

  1. Membentuk kelompok belajar

Sebuah penelitian eksperimen membuktikan bahwa membentuk sebuah kelompok belajar dapat mengurangi prokrastinasi akademik. Sebab, alasan menunda-nunda pekerjaan biasanya disebabkan karena tidak memiliki teman belajar. Saat tidak memiliki teman dalam belajar terkadang dapat membuat seseorang berhenti saat menemukan permasalahan akademik.

Namun, ketika memiliki sebuah kelompok belajar, seseorang bisa bertanya dan berdiskusi pada teman lainnya. Mendiskusikan kesulitan dengan teman bisa menambah wawasan-wawasan baru agar tidak stuck yang pada akhirnya menunda pekerjaan. Oleh karena itu, bentuklah kelompok belajar untuk saling mengingatkan dan membantu dalam dan mengerjakan tugas.

  1. Manajemen waktu

Untuk mengurangi penundaan tugas, buat dan pahamilah kuadran waktumu sendiri. Aturlah waktu 24 jam yang dimiliki dengan efisien. Misalnya berapa jam waktumu belajar, berapa jam waktumu bermain, tidur, dan kapan saatnya kamu harus memberi reward untuk dirimu sendiri. Sebab, menurut penelitian, keberhasilan manajemen waktu dapat berguna untuk meningkatkan keyakinan diri.

  1. Yakin terhadap Diri Sendiri

Kurangnya keyakinan bahwa dirimu bisa melakukannya dapat membuat pekerjaan itu semakin tertunda. Sebuah studi mengatakan bahwa keyakinan diri dapat membantu seseorang mengurangi prokrastinasi.  Yakinkanlah dirimu sendiri kalau kamu mampu. Walaupun nantinya ada sebuah kesalahan, sekali lagi, itu wajar. Yakinlah dulu!

  1. Jangan Takut Salah

Takut berbuat salah terhadap apa yang kita kerjakan cenderung menyebabkan penundaan. Berbuat salah itu wajar, tapi terlalu takut untuk bertindak perlu dikurangi. Ingatlah bahwa untuk menjadi benar itu tidak instan. Kita perlu untuk salah beberapa kali hingga kita tahu mana yang benar. Kerjakan dulu apa yang menjadi tugas kita. Lalu, belajarlah dari kesalahan kita untuk memperbaikinya di kemudian hari.

  1. Mengurutkan Prioritas

Kita sudah berencana untuk mengerjakan tugas malam nanti, tapi tiba-tiba teman kita mengajak nonton di bioskop. Lalu, kita dihadapkan pada dua pilihan antara tetap melaksanakan rencana itu, atau ikut nonton. Mana yang akan kita pilih? Kita sering menerima ajakan-ajakan semacam itu walaupun kita sudah memiliki plan yang matang. Sebagian orang memiliki prinsip yang teguh dalam mengatur waktunya. Jika sudah punya rencana A, maka tidak akan tergoyahkan. Akan tetapi, sebagian lainnya masih terombang-ambing jika dihadapkan pada beberapa pilihan.

Catatlah setiap kegiatan penting yang harus kamu lakukan setiap harinya. Kemudian, berilah urutan dari yang terpenting hingga yang tidak terlalu penting. Dengan begitu, kamu akan mudah untuk memprioritaskan kegiatan yang kamu lakukan sehingga bisa fokus melakukannya satu-persatu. Sebab manusia memang bisa melakukan berbagai kegiatan dalam satu waktu (multi-tasking), tapi itu juga tidak baik bagi otak kita.

  1. Membuat Rincian Pekerjaan

Merinci setiap pekerjaan yang dimiliki dapat membantu mengurangi prokrastinasi. Contohnya, kamu diberi tugas sekolah untuk membuat sebuah pengalaman selama pembelajaran daring. Tulislah langkah-langkah agar tugas tersebut bisa selesai. tuliskan tahap-tahap mu untuk menyelesaikan tugas itu secara sistematis.

  1. Ingat Pada Tujuan Awal

Saat kita mulai malas dan merasa berat untuk sekadar membuka laptop, ingatlah tujuan kenapa kita hidup. Ingatlah apa cita-cita yang ingin kita raih.  Ingatlah bahwa dengan menunda pekerjaan yang ada, kita juga akan menunda terwujudnya cita-cita tersebut. Dengan demikian, saat kita ingat apa tujuan hidup kita, berdirilah dan lakukan yang terbaik.

  1. Kurangi Menganggap Enteng Tugas

“Besok aja lah kukerjain, masih lama juga deadline nya”. Sering kita menganggap suatu pekerjaan dapat diselesaikan dengan cepat, tapi setelah kita hadapi tugas itu ternyata tidak sesuai dengan yang dibayangkan. Namun, setelah kita mengerjakan tugas tersebut, ternyata membutuhkan data-data yang valid, fakta-fakta terkini, atau berbagai keharusan yang membuat itu tidak bisa selesai dengan cepat. Akhirnya, kita meninggalkan pekerjaan itu dan menundanya lebih lama lagi.

Sebaiknya kurangi menganggap enteng suatu pekerjaan. Ketika diumumkan tugas, sebisa mungkin mulailah mencari data-data atau informasi mengenai topik tersebut. Bertanyalah pada teman yang lebih mengerti mengenai topik tersebut. Agar nantinya kita tidak terjebak pada bias perencanaan.

  1. Meningkatkan Kesadaran Diri

Kita harus mengingatkan diri sendiri terus menerus bahwa jika menunda satu pekerjaan akan berisiko pada banyak hal. Berusaha sepenuhnya sadar untuk mempertimbang segala resiko yang akan diterima dari penundaan merupakan salah satu cara agar terhindar dari prokrastinasi. Contoh, tugas membuat makalah yang seharusnya bisa bisa dikerjakan dalam waktu dua hari akan mengganggu tugas lainnya jika ditunda.

Kita harus menyadari bahwa menunda pekerjaan juga akan berakibat buruk bagi kualitas diri kita. Saat menunda-nunda pekerjaan itu akan membuat kita semakin merasa kebingungan memilih prioritas.

 REFLEKSI DIRI

Skala tilik diri (self Assessment Scale)

Berikut ini disajikan beberapa item pertanyaan. Bacalah dengan teliti dan berilah tanda ceklist (√) pada alternatif jawaban yang  sesuai dengan keadaan dirimu.

Keterangan: SS = sangat setuju, S = setuju, KS = kurang setuju, TS = tidak setuju

NO

PERTANYAAN

ALTERNATIF JAWABAN

SS

S

KS

TS

1

Saya belajar untuk menghadapi ujian dengan sistem SKS( Sistem Kebut Semalam).

 

 

 

 

2

Saya kesulitan dalam memulai menyelesaikan tugas meskipun saya tahu betapa pentingnya untuk memulai mengerjakan tugas tersebut

 

 

 

 

3

Saya tidak bersemangaat untuk mengerjakan tugas sekolah sampai selesai tepat waktu.

 

 

 

 

4

Saya lebih memilih bermain game/ sosial media daripada membaca untuk ujian.

 

 

 

 

5

Saya tidak merasa bersalah menolak ajakan teman untuk jalan -jalan pada saat saya harus belajar.

 

 

 

 

 


Selasa, 25 Agustus 2020

SETIA PADA TUGAS

 HARI/TANGGAL   : Sabtu / 29 Agustus 2020

MATERI                  : Setia Pada Tugas
KELAS                    : VIIIA, VIIIB, VIIIC, VIIID, VIIIE, VIIIF
SEKOLAH              : SMP Negeri 2 Sragi 
KONSELOR           :  Ayu Andani, S.Pd.

SETIA PADA TUGAS


Seorang pelajar hendaknya mempunyai kesetiaan terhadap tugasnya sebagai pelajar. Kesetiaan disini maksudnya adalah taat terhadap tugas yang diemban. Kesetiaan menurut KBBI adalah berpegang teguh pada janji, pendirian, patuh, taat terhadp tugas yang harus dijalankannya. Jadi, kesetiaan pada tugas adalah komitmen diri atau tekad/janji pribadi untuk tekun mengerjakan tugas yang menjadi kewajiban kita walaupun berat namun tetap menjalankannya dengan sebaik-baiknya, tulus, optimal dan totalitas.

Cara-cara yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kesetiaan terhadap tugas adalah sebagai berikut:

1. bekerja keras sesuai skala prioritas

2. teguh pada pendirian (tidak mau diganggu oleh keinginan sesaat)

3. tidak mudah terpengaruh/godaan untuk meninggalkan tugas

4. yakin akan kemampuan diri sendiri

5. berdaya juang keras dan pantang menyerah sebelum tugas tuntas

6. mandiri dan tidak mengeluh meski menghadapi kesulitan dalam tugas

Pentingnya kesetiaan terhadap tugas dan tanggung jawab sebagai pelajar adalah dengan kita setia pada tugas kita, maka kita akan dapat mengerjakan tuntas tugas-tugas dengan baik. Sebagai contoh seorang siswa yang diberikan tugas/PR daru guru, lalu ada teman yang mengajak untuk bermain, maka siswa menolak ajakan itu katena ia berfikir bahwa tugas yang diberikan guru harus diselesaikan terlebih dahulu dengan baik. Kewajiban seorang pelajar adalah belajar, oleh karena itu seorang pelajar harus taat dan bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan guru-guru di sekolah. Adapun yang dimaksud dengan tugas sekolah adalah sesuatu yang harus dikerjakan oleh seorang siswa atas perintah dari guru yang mengajar sebuah bidang studi. Tugas sekolah bisa berbentuk sendiri-sendiri ada juga yang harus dikerjakan secara berkelompok. Tugas yang secara berkelompok ini disebut dengan Tugas Kelompok. Jadi tugas kelompok harus dikerjakan secara bersama-sama. Jika tugas yang diberikan ini berupa sendiri-sendiri maka penanggung jawabnya juga sendiri-sendiri. Lain halnya dengan tugas kelompok, yang menjadi penanggung jawabnya adalah ketua kelompok yang ditunjuk secara musyawarah dan mufakat.

Tujuan dari tugas sekolah adalah sebagai berikut :

1. agar siswa tetap belajar di rumah

2. mengulas kembali materi yang sudah dibahas disekolah

3. agar siswa terbiasa membaca

4. mekatih siswa agar memiliki rasa tanggung jawab

Manfaat Dari Tugas Sekolah atau Pekerjaan Rumah

Tugas Sekolah atau Pekerjaan rumah yang diberikan guru adalah untuk membangun inisiatif dan kreatif siswa. Guru menetapkan tugas sekolah yang harus dikerjakan oleh siswa di rumah. Tugas harus bisa  melatih rasa tanggung jawab anak dengan menyelesaikan tugas sekolah mereka. Anak-anak yang memiliki rasa tanggung jawab untuk menyelesaikan tugas sekolahnya tersebut, dan akan memenuhi kewajibannya sebagai siswa disaat mereka menyelesaikannya. Manfaat lain dari Tugas Sekolah ini adalah bahwa siswa dilatih untuk mengembangkan manajemen waktu. Jadi dengan adanya tugas sekolah ini, mereka akan mulai membagi waktu untuk belajar dan bermain, sehingga mereka bisa menyelesaikan tugas sekolahnya sesuai dengan jadwal yang telah mereka buat sendiri. Disamping itu; mereka juga belajar untuk melakukan segala sesuatunya secara  mandiri. Mereka bisa mengatur waktu serta menyelesaikan pekerjaan rumah secara mandiri. Tugas Sekolah dalam hal ini mendorong disiplin diri pada siswa.

Dangan adanya Pekerjaan rumah (Tugas Sekolah) akan meningkatkan ketertarikan serta kepercayaan dalam diri siswa. Guru memberikan apresiasi atas pekerjaan yang siswa lakukan. Dengan Komentar positif guru bisa meningkatkan motivasi belajar pada anak  didik untuk lebih giat lagi dalam belajar.  Begitu Siswa itu sendiri, mereka akan bersemangat belajar dengan mengikuti instruksi dari guru dan berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan Tugas-tugas yang dibebankan kepada mereka sampai berhasil. Tugas Sekolah yang secara bertahap meningkat,  dengan demikian akan dapat meningkatkan prestasi akademik. Tugas  Sekolah juga  akan membantu dalam pengembangan sikap dalam mengeksplorasi kegiatan belajar. Maka hal tersebut meningkatkan hasil akademis anak didik.
Pekerjaan rumah bukanlah suatu hukuman. Jumlah pekerjaan rumah yang diberikan secara tepat kepada siswa akan terasa manfaatnya. Hal ini tidak baik bagi anak-anak dengan beban pekerjaan rumah yang begitu banyaknya dan berlebihan. Pekerjaan rumah harus proporsional sesuai dengan usia dan kemampuan mental. Tugas Sekolah bukanlah suatu hukuman. Banyaknya Tugas Sekolah yang diberikan kepada siswa secara tepat akan terasa manfaatnya.


REFLEKSI DIRI

Skala tilik diri (self Assessment Scale)

Berikut ini disajikan beberapa item pertanyaan. Bacalah dengan teliti dan berilah tanda ceklist (√) pada alternatif jawaban yang  sesuai dengan keadaan dirimu.

Keterangan: SS = sangat setuju, S = setuju, KS = kurang setuju, TS = tidak setuju

NO

PERTANYAAN

ALTERNATIF JAWABAN

SS

S

KS

TS

1

Saya mengerjakan tugas sekolah dengan sungguh-sungguh

 

 

 

 

2

Saya menolak ajakan teman untuk bermain apabila saya sedang mengerjakan PR

 

 

 

 

3

Saya ikut-ikutan teman yang membolos

 

 

 

 

4

Saya malas mengerjakan PR yang diberikan oleh guru

 

 

 

 

5

Saya pernah berusaha menghindar untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar selama home learning

 

 

 

 

6

Jika nilai saya kurang memuaskan maka saya terus berusaha belajar agar mendapatkan nilai yang memuaskan

 

 

 

 

7

Saya senang menolong teman yang sedang kesusahan

 

 

 

 

8

Saya mentaati tata tertib sekolah

 

 

 

 

9

Motivasi belajar saya menurun selama kegiatan daring 

 

 

 

 

10

Saya berpura-pura ada keperluan untuk menghindari kegiatan ekstrakulikuler / piket kelas dan piket osis