Rabu, 29 Juli 2020

PENGENDALIAN EMOSI

HARI/TANGGAL   : Sabtu / 08 Agustus 2020
MATERI                  : Cara Pengendalian Emosi
KELAS                    : VIIIA, VIIIB, VIIIC, VIIID, VIIIE, VIIIF
SEKOLAH              : SMP Negeri 2 Sragi 
KONSELOR           :  Ayu Andani, S.Pd.


CARA MENGENDALIKAN EMOSI

  

A.    PENGERTIAN  

Kata emosi berasal dari bahasa Prancis, emotion yang berasal dari kata emouvoir yang berarti “kegembiraan”. Emosi juga berasal dari bahasa Latin emovere dari e- ( varian eks) yang berarti “luar” dan movere yang berarti “bergerak”.  Dengan kata lain, emosi adalah hasil dari reaksi tubuh dalam menghadapi situasi tertentu. Pada dasarnya emosi adalah dorongan untuk bertindak, reaksi terhadap rangsangan dari luar dan dalam diri individu. Sebagai contoh emosi gembira mendorong perubahan suasana hati seseorang, sehingga secara fisiologi terlihat tertawa, emosi sedih mendorong seseorang berperilaku menangis Orang-orang sering menganggap bahwa emosi hanya berkaitan dengan perasaan marah saja. Padahal anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar. Sekali lagi, emosi adalah reaksi tubuh untuk menghadapi situasi tertentu. Situasi yang dihadapi disini mencakup emosi marah, malu, bahagia, takut, dan sedih. Para ahli psikologi menyatakan bahwa antara emosi dan tingkah laku saling berkaitan. Karena dalam emosi terdapat tiga komponen, yaitu:

1. Komponen Fisiologis

Emosi adalah reaksi tubuh menghadapi situasi spesifik. Jika sedih, biasanya orang menangis. Pada saat seseorang marah, ia akan merasakan denyut jantungnya lebih cepat, dan tubuhnya terasa tegang.

2. Komponen Subyektif

Emosi adalah proses persepsi terhadap situasi. Jika memandang umpatan dan ejekan lawan mainnya adalah meremehkan dan menghina kemampuannya maka ia merasa harga dirinya direndahkan dan ia menjadi marah. Tapi bila menganggap umpatan dan ejekan itu sebagai taktik untuk menjatuhkan mentalnya, maka ia akan santai dan tetap konsentrasi. Emosi juga merupakan proses berfikir. Jika ujian semakin dekat kita mungkin gagal. Lalu kita mulai cemas dan belajar dengan tekun. Selain aspek pikiran, komponen ini juga mengandung aspek indera. Aspek ini merasakan apakah marah, cemas, atau sedih. Itu tingkatannya sangat, sedang atau rendah.

3. Komponen Perilaku

Emosi juga berkaitan dengan perubahan perilaku, seperti munculnya ucapan-ucapan, gerak-gerik tubuh, ekspresi wajah dan tingkah laku.


B.     JENIS- JENIS EMOSI

Berasarkan sebab dan reaksi yang ditimbulkan, emosi dikelompokkan menjadi tiga, yaitu :

1.      Emosi yang berkaitan dengan perasaan (syaraf-syaraf jasmaniah), misalnya perasaan dingin, panas, hangat, sejuk dan sebagainya. Munculnya emosi seperti ini lebih banyak dirasakan karena faktor fisik diluar individu, misalnya cuaca, kondisi ruangan dan tempat dimana individu itu berada.

2.      Emosi yang berkaitan dengan kondisi fisiologis, misalnya sakit, meriang dan sebagainya. Munculnya emosi sepertinini lebih banyak dirasakan karena faktor kesehatan.

3.      Emosi yang berkaitan dengan kondisi psikologis, misalnya cinta, rindu, sayang, benci dan sejenisnya. Munculnya emosi seperti ini lebih banyak dirasakan karena faktor hubungan dengan orang lain. 



C.    MACAM-MACAM EMOSI

Setiap orang tentunya pernah emosi. Akan tetapi, banyak orang mengidentifikasi emosi sebagai suatu hal yang negatif, seperti memukul, melempar barang, menghancurkan barang yang biasa kita sebut "marah". Marah memang merupakan bagian dari dasar emosi, tapi bukan hanya itu jenis dari emosi. Emosi itu sendiri ada yang negatif dan ada yang positif

Perbedaan rangsang yang diterima oleh indra memberikan pengaruh terhadap perasaan seseorang. Adanya perbedaan pengaruh tersebut, menimbilkan emosi yang berbeda pula. Berikut adalah macam-macam emosi :

1.      Emosi marah

seseorang yang marah terhadap orang lain disebabkan ia menganggap bahwa orang itu bersalah terhadap dirinya. orang yang marah bisa menunjukkan tingkah laku agresif, menganggu orang yang dikenai marah, membanting barang, memukul.

2.      Emosi sedih, duka, susah dan pilu

semua orang yang mengalami musibah pasti merasa sedih. karena sedih, seseorang bisa menangis, bisa mengurung diri di kamar dan tidak mau bergaul dengan orang lain.

3.      Emosi Iri

Orang sering membandingkan keadaan dirinya dengan orang lain. jika dirinya lebih rendah atau kurang dari orang yang dibandingkan maka timbul rasa iri. emosi iri harus dapat di kendalikan dan di ekspresikan secara positif. ekspresi iri yang positif akan menimbulkan gairah usaha dan meningkatkan kerja secara positif untuk menyamai orang yang dibandingkan itu.

4.      Emosi Takut

ekspresi dari rasa takut dapat berupa lari menjauh dari obyek penyebab takut. rasa takut menyebabkan seseorang menghindari objek penyebab takut

5.      Emosi Cinta

contoh dari ekspresi cinta adalah kisah remaja yang ingin menjalin asmara. dengan skills yang kita miliki untuk mengendalikan emosi, maka kita mampu untuk merubah mindset atau keinginan agar memilih menimba ilmu daripada menjalin asmara yang memberikan dampak negatif pada kegiatan belajar.
Semua orang harus dapat mengendalikan emosi. emosi yang tidak dapat di kendalikan dapat merugikan diri sendiri dan orang lain


D.    CARA MENGENDALIKAN EMOSI

Pengendalian emosi, bukan berarti hany meredam rasa tertekan atau menahan gejolak emosi, akan tetapi juga bisa bearti dengan sengaja menghayati suatu emosi, temasuk yang tidak menyenangkan. Pengendalian emosi tidak sama dengan pengendalian berlebihan, yaitu penyangkalan semua perasaan dan spontanitas. Bahkan kendali diri yang berlebihan, yaitu penyangkalan semua perasaan dan spontanitas. Bahkan kendali diri yang berlebihan dapat mendatangkan kerugian, baik fisik ataupun mental. Orang yang mematikan perasaan negatif yang kuat menyebabkan meningkatnya denyut jantung, sekaligus naiknya tekanan darah. Apabila penekanan emosi seperti ini menjadi kronis, kemampuan berpikir menjadi rusak, terganggunya hubungan sosial.

Pengendalian diri terhadap emosi merupakan salah satu keterampilan hidup (life skills) yang dapat dilatihkan kepada setiap orang, termasuk remaja. Cara mengendalikan emosi, antara lain:

1. Perasaan yang kita alami umumya bersumber dari pikiran. Kita berpikiran negatif, perasaan kita cenderung menjadi negatif. Sebaliknya ketika kita berpikiran positif, perasaan kita cenderung positif. Jadi mengendalikan pikiran adalah langkah pertama untuk mengenadalikan perasaan.

2. Biasakanlah memberi kesempatan kepada pikiran untuk mengambil keputusan. Semakin kita mahir meyerahkan keputusan kepada pikiran, maka semakin sehat emosi kita. Itu adalah kondisi ideal dimana akal yang mengendalikan perasaan, bukan perasaan yang mengendalikan akal.

3. Emosi negatif adalah sinyal bahwa ada yang tidak beres dalam diri kita. Ketika suasana hati kita menjadi tidak nyaman, cobalah menenangkannya dengan berdo’a, menemui sahabat untuk berbagi perasaan, beristirahat, mendengarkan musik, atau apa saja yang kita sukai.

4. Pertanyakanlah dengan kritis perasaan-perasaan negatif yang kita rasakan. Misalkan, apakah masalahnya terlalu berbahaya sehingga kita begitu ketakutan? Apakah masalahnya begitu gawat sehingga kita harus marah besar?
5. Pertanyakanlah dengan tegas keyakinan-keyakinan kita yang salah. Misalnya, siapa bilang kegagalan adalah kebodohan? Siapa bilang masalah yang kita hadapi itu tidak ada jalan keluarnya? Siapa bilang kita tidak mampu memaafkan? Siapa bilang putus cinta itu kiamat?

6. Kendalikan reaksi kita terhadap situasi yang tidak menyenangkan. Misalnya ketika ada yang menyalip kendaraan kita, kita bisa memilih untuk marah atau tetap tenang. Yang pertama bisa membuat kita jadi orang yang reaktif dan emosional, tapi yang kedua mengajarkan kita menguasai diri dengan baik.

7. Perasaan bukanlah masalah besar atau salah. Manusiawi sesekali memiliki perasaan takut, marah, sedih dan kecewa. Yang penting kita tidak larut dalam perasaan-perasaan negatif itu dan tidak mengambil keputusan-keputusan penting dalam suasana hati yang kacau.

8. Perasaan yang negatif dan suasana hati yang buruk bisa juga disebabkan oleh kondisi tubuh yang tidak sehat. Kita bisa saja merasa bete ketika flu, ketika stress, ketika kurang tidur, dsb. Tidak perlu mencemaskan perasaan tidak nyaman kita yang bersifat sementara itu. Seringkali melakukan tindakan-tindakan sederhana bisa mengubah suasana hati kita.

9. Hidupkanlah perasaan-perasaan yang menyenangkan sesering mungkin, termasuk untuk hal-ha yang kita inginkan terjadi. Misalnya perasaan gembira ketika kita kelak mendapatkan jurusan sekolah atau pekerjaan yang kita impikan. Itu adalah salah satu cara mengarahkan emosi untuk membantu mewujudkan impian kita menjadi kenyataan.

10. Belajarlah mengucap syukur dalam segala keadaan. Hati yang penuh dengan ucapan syukur akan membuat hidup lebih ringan, pkiran lebih jernih, dan perasaan lebih nyaman sehingga mengendalikan perasaan bukan lagi beban yang berat.


 REFLEKSI DIRI

PETUNJUK : silakan kerjakan sejujur-jujurnya tanpa melihat dan mencontoh hasil milik orang lain, karena setiap anak berbeda cerita, pengalaman dan kemampuan untuk mengendalikan emosi.  

REFLEKSI DIRI :

1. ceritakan permasalahan yang sedang kamu hadapi dan bagaimana cara kamu menangani masalahmu sendiri? (kejadian permasalahan boleh dihari lalu atau dihari ini)

2. sebutkan dampak positif apa yang kalian rasakan jika kalian mampu mengendalikan emosi ! 

3. jika kalian merasa belum mampu untuk mengendalikan emosi dengan baik, silakan jelaskan berbagai macam penyebab nya!


 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar