Jumat, 29 Januari 2021

Empati

HARI/TANGGAL   : Sabtu / 30 Januari 2021

MATERI                  : Empati
KELAS                    : VIIIA, VIIIB, VIIIC, VIIID, VIIIE, VIIIF
SEKOLAH              : SMP Negeri 2 Sragi 
KONSELOR           :  Ayu Andani, S.Pd.


Pengertian Empati

Sikap empati adalah kemampuan seseorang untuk mengenali, memahami, dan berbagi rasa dengan makhluk lain yang dapat juga dilihat dari segi emosional. Tak hanya manusia, namun juga hewan hingga karakter fiksi sekalipun. Contoh sikap empati adalah ketika seseorang mampu bersikap seakan berada di posisi orang lain sehingga terasa ketulusannya. empati tidak saja berkaitan dengan aspek kognitif, tetapi juga mengandung aspek afektif dan ditunjukkan dalam gerakan, cara berkomunikasi

Mengapa sikap empati itu penting? Beberapa alasannya adalah:

  • Lebih mudah bekerja sama dengan orang lain
  • Mudah membangun pertemanan bahkan persahabatan
  • Berpengaruh dalam pengambilan keputusan moral
  • Berani mengambil sikap ketika orang lain mendapat perlakuan tak adil

Cara Mengembangkan Sikap Empati

Berikut beberapa cara membangun sikap empati adalah:

1. Berkumpul dengan orang yang berbeda

Penting untuk keluar dari zona nyaman dan berkumpul dengan mereka yang berbeda. Entah itu perbedaan latar belakang, kemampuan sosial ekonomi, etnis, kesempurnaan fisik, dan lainnya. Orang yang banyak menghabiskan waktu dengan mereka yang berbeda akan memiliki rasa empati lebih besar. Ini adalah bentuk penerimaan terhadap perbedaan dan bukannya menonjolkan bahwa diri sendiri berbeda dengan orang lain.

2. Menjadi pendengar yang baik

Tugas utama Anda adalah mendengarkan cerita dari sudut pandang orang lain, dan memahami orang lain mengekspresikan emosinya. Mau menyisihkan waktu dan mendengarkan curahan hati orang lain adalah bentuk empati yang nyata.

3. Posisikan diri menjadi orang lain

Meski mustahil bisa memposisikan diri seperti orang lain secara 100%, setidaknya cobalah membayangkan jika Anda ada di posisi tersebut. Bayangkan jika Anda yang mengalami hal itu. Pola pikir seperti ini akan membantu membentuk sikap empati sekaligus rasa solidaritas untuk bersama-sama merasakan apa yang mereka hadapi.

4. Tertarik dengan sekitar

Contoh sikap empati adalah ketika seseorang dengan tulus mau mengajak bicara orang asing yang duduk di sebelahnya saat hari pertama orientasi sekolah. Bukan untuk menginterogasi, namun orang yang memiliki sikap empati tinggi menganggap orang lain lebih menarik ketimbang dirinya sendiri.

Unsur-unsur Dalam Empati, yaitu:

(a) terjadinya proses persepsi dengan orang lain;

(b) terjadinya proses komunikasi dengan orang lain baik verbal maupun nonverbal;

(c) mengerti (memahami) apa yang dirasakan oleh orang lain;

(d) mengerti (memahami) kebutuhan orang lain;

(e) tidak hanya mengandung aspek kognitif, tetapi juga aspek afektif yang ditunjukkan dalam gerakan, cara berkomunikasi;

(f) tidak ikut lebur dalam pengalaman emosional orang lain

Ciri-Ciri atau Karakteristik Orang yang Berempati Tinggi

 a. Ikut merasakan (sharing feeling), yaitu kemampuan untuk mengetahui bagaimana perasaan orang lain; hal ini berarti individu mampu merasakan suatu emosi dan mampu mengidentifikasikan perasaan orang lain.

 b. Dibangun berdasarkan kesadaran diri. Semakin seseorang mengetahui emosi diri sendiri, semakin terampil pula ia membaca emosi orang lain. Dengan hal ini, ia berarti mampu membedakan antara apa yang dikatakan atau dilakukan orang lain dengan reaksi dan penilaian individu itu sendiri. Dengan meningkatkan kemampuan kognitif, khususnya kemampuan menerima perspektif orang lain dan mengambil alih perannya, seseorang akan memperoleh pemahaman terhadap perasaan orang lain dan emosi orang lain yang lebih lengkap, sehingga mereka lebih menaruh belas kasihan kemudian lebih banyak membantu orang lain dengan cara yang tepat.

c. Peka terhadap bahasa isyarat; Karena emosi lebih sering diungkapkan melalui bahasa isyarat (non-verbal). Hal ini berarti bahwa individu mampu membaca perasaan orang lain dalam bahasa non-verbal seperti ekspresi wajah, bahasa tubuh, dan gerak-geriknya.

 d. Mengambil peran (role taking); empati melahirkan perilaku konkrit. Jika individu menyadari apa yang dirasakannya setiap saat, maka empati akan datang dengan sendirinya, dan lebih lanjut individu tersebut akan bereaksi terhadap isyarat-isyarat orang lain dengan sensasi fisiknya sendiri tidak hanya dengan pengakuan kognitif terhadap perasaan mereka, akan tetapi, empati juga akan membuka mata individu tersebut terhadap penderitaan orang lain; dengan arti, ketika seseorang merasakan penderitaan orang lain maka orang tersebut akan peduli dan ingin bertindak.

 e. Kontrol emosi; menyadari dirinya sedang berempati; tidak larut dalam masalah yang sedang dihadapi oleh orang lain

 

 ~SELAMAT BELAJAR~

 

 


Rabu, 13 Januari 2021

Refleksi Diri Pantang Menyerah

HARI/TANGGAL   : Sabtu / 23 Januari 2021

MATERI                  : Refleksi Diri Pantang Menyerah
KELAS                    : VIIIA, VIIIB, VIIIC, VIIID, VIIIE, VIIIF
SEKOLAH              : SMP Negeri 2 Sragi 
KONSELOR           :  Ayu Andani, S.Pd.


REFLEKSI DIRI

Petunjuk pengisian :

Silakan kalian jawab pertanyaan di bawah sesuai perasaaan diri sendiri mengenai materi “Pantang Menyerah” yang sudah kita bahas pada pertemuan sebelumnya.

1. bubuhkan tanda ceklist pada salah satu gambar yang dapat mewakili perasaan kalian setelah mempelajari materi ini : 

A. memahami materi

  

 

    B. merasa bingung


C. merasa sangat tidak memahami materi 


2. apa yang kalian kuasai dari materi "Pantang Menyerah" ?

3. bagian apa yang belum kalian kuasai dari materi "Pantang Menyerah"?

4. apa upaya kalian untuk menguasai materi yang belum kalian kuasai ?

5. sebutkan hal menarik dari aktivitas pembelajaran yang sudah kalian lakukan pada pertemuan materi "Pantang Menyerah"! Berikan alasannya.

6. sebutkan hal yang tidak menarik dari aktivitas pembelajaran yang sudah kalian lakukan pada pertemuan materi "Pantang Menyerah"! Berikan alasannya

 

~SELAMAT MENGERJAKAN~