HARI/TANGGAL : Sabtu / 30 Januari 2021
Pengertian
Empati
Sikap empati adalah kemampuan seseorang untuk mengenali, memahami, dan
berbagi rasa dengan makhluk lain yang dapat juga dilihat dari segi emosional. Tak hanya manusia, namun juga hewan hingga
karakter fiksi sekalipun. Contoh sikap empati adalah ketika seseorang mampu
bersikap seakan berada di posisi orang lain sehingga terasa ketulusannya. empati
tidak saja berkaitan dengan aspek kognitif, tetapi juga mengandung aspek
afektif dan ditunjukkan dalam gerakan, cara berkomunikasi
Mengapa sikap empati
itu penting? Beberapa alasannya adalah:
- Lebih mudah bekerja sama dengan
orang lain
- Mudah membangun pertemanan bahkan
persahabatan
- Berpengaruh dalam pengambilan
keputusan moral
- Berani mengambil sikap ketika orang
lain mendapat perlakuan tak adil
Cara Mengembangkan Sikap Empati
Berikut beberapa cara membangun sikap empati adalah:
1. Berkumpul dengan orang yang berbeda
Penting untuk keluar
dari zona nyaman dan berkumpul dengan mereka yang berbeda. Entah itu perbedaan
latar belakang, kemampuan sosial ekonomi, etnis, kesempurnaan fisik, dan
lainnya. Orang yang banyak menghabiskan waktu dengan mereka yang berbeda akan
memiliki rasa empati lebih besar. Ini adalah bentuk penerimaan terhadap
perbedaan dan bukannya menonjolkan bahwa diri sendiri berbeda dengan orang
lain.
2. Menjadi pendengar yang baik
Tugas utama Anda adalah
mendengarkan cerita dari sudut pandang orang lain, dan memahami orang lain mengekspresikan
emosinya. Mau menyisihkan waktu dan mendengarkan curahan hati orang lain adalah
bentuk empati yang nyata.
3. Posisikan diri menjadi orang lain
Meski mustahil bisa
memposisikan diri seperti orang lain secara 100%, setidaknya cobalah
membayangkan jika Anda ada di posisi tersebut. Bayangkan jika Anda yang
mengalami hal itu. Pola pikir seperti ini akan membantu membentuk sikap empati
sekaligus rasa solidaritas untuk bersama-sama merasakan apa yang mereka hadapi.
4. Tertarik dengan sekitar
Contoh sikap empati
adalah ketika seseorang dengan tulus mau mengajak bicara orang asing yang duduk
di sebelahnya saat hari pertama orientasi sekolah. Bukan untuk menginterogasi,
namun orang yang memiliki sikap empati tinggi menganggap orang lain lebih
menarik ketimbang dirinya sendiri.
Unsur-unsur Dalam
Empati, yaitu:
(a) terjadinya proses
persepsi dengan orang lain;
(b) terjadinya proses
komunikasi dengan orang lain baik verbal maupun nonverbal;
(c) mengerti (memahami)
apa yang dirasakan oleh orang lain;
(d) mengerti (memahami)
kebutuhan orang lain;
(e) tidak hanya
mengandung aspek kognitif, tetapi juga aspek afektif yang ditunjukkan dalam
gerakan, cara berkomunikasi;
(f) tidak ikut lebur
dalam pengalaman emosional orang lain
Ciri-Ciri
atau Karakteristik Orang yang Berempati Tinggi
a. Ikut merasakan (sharing feeling),
yaitu kemampuan untuk mengetahui bagaimana perasaan orang lain; hal ini berarti
individu mampu merasakan suatu emosi dan mampu mengidentifikasikan perasaan
orang lain.
b. Dibangun berdasarkan kesadaran diri.
Semakin seseorang mengetahui emosi diri sendiri, semakin terampil pula ia
membaca emosi orang lain. Dengan hal ini, ia berarti mampu membedakan antara
apa yang dikatakan atau dilakukan orang lain dengan reaksi dan penilaian
individu itu sendiri. Dengan meningkatkan kemampuan kognitif, khususnya
kemampuan menerima perspektif orang lain dan mengambil alih perannya, seseorang
akan memperoleh pemahaman terhadap perasaan orang lain dan emosi orang lain
yang lebih lengkap, sehingga mereka lebih menaruh belas kasihan kemudian lebih
banyak membantu orang lain dengan cara yang tepat.
c. Peka terhadap
bahasa isyarat; Karena emosi lebih sering diungkapkan melalui bahasa
isyarat (non-verbal). Hal ini berarti bahwa individu mampu membaca perasaan
orang lain dalam bahasa non-verbal seperti ekspresi wajah, bahasa tubuh, dan
gerak-geriknya.
d. Mengambil peran (role taking);
empati melahirkan perilaku konkrit. Jika individu menyadari apa yang
dirasakannya setiap saat, maka empati akan datang dengan sendirinya, dan lebih
lanjut individu tersebut akan bereaksi terhadap isyarat-isyarat orang lain
dengan sensasi fisiknya sendiri tidak hanya dengan pengakuan kognitif terhadap
perasaan mereka, akan tetapi, empati juga akan membuka mata individu tersebut
terhadap penderitaan orang lain; dengan arti, ketika seseorang merasakan
penderitaan orang lain maka orang tersebut akan peduli dan ingin bertindak.
e. Kontrol emosi; menyadari dirinya
sedang berempati; tidak larut dalam masalah yang sedang dihadapi oleh orang
lain